Makalah
Etiket,Etika dalam Pergaulan
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Rio fajar adi priyatna
Npm
: 17413756
Kelas
: 2IB02
Jurusan : Teknik Elektro
Menyatakan bahwa makalah yang telah sampai 2228 kata dan
bukan hasil dari plagiat.
BAB
1
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Memahami ETIKET serta
memahami pergaulan adalah suatu hal yang banyak memberikan manfaat.Cara hidup
pada waktu kini tengah mengarah pada hal-hal yang bersifat luas.Setiap saat
bisa saja berjumpa dengan orang yang belum dikenal dan mau tak mau harus
salinng mengenal.mungkin dari situ akan
timbul ilham untuk mengadakan suatu kerja sama yang akan bermanfaat baik moril
maupun materiil.
Hal ini akan dijelaskan berbagai macam pengertian
tentang etiket dan pergaulan dengan sedikit
lebih mendalam dari pada umumnya.Yang penting adalah pengertiannya bukan
cara-cara yang harus dilakukan kerena setiap tempat dan waktu bisa saja
mempunyai cara-cara yang berbeda.Dengan mempunyai pengertian itu orang orang
akan lebih mudah mempelajari berbagai macam etiket dan bertindak tanpa
meninggalkan norma-norma pergaulan.
Etiket dan pergaulan biasanya bercampur menjadi satu
bagian dalam kehidupan manusia. Keduanya saling mengisi,membentuk suatu
keharmonisan yang serassi. Tak benyak gunanya orang hanya tahu tentang etiket
saja kalau tak mempraktekannya dalam pergaulan tanpa menyertakan norma-norma
etiket,sulit mengetahui hidup yang sesungguhnya.
B.
Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan
dibahas dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Pengertian etiket, kegunaan etiket?
2. Pengertian etika?
3. Pengertian pergaulan ?
1. Pengertian etiket, kegunaan etiket?
2. Pengertian etika?
3. Pengertian pergaulan ?
C.Tujuan
Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui Pengertian etiket,kegunaan etiket dan etika
2. Untuk mengetahui pengertian etika
3. Untuk mengetahui pengertian dari pergaulan
1. Untuk mengetahui Pengertian etiket,kegunaan etiket dan etika
2. Untuk mengetahui pengertian etika
3. Untuk mengetahui pengertian dari pergaulan
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Dalam pengertian umum kata etiket dapat diartikan
dengan tata cara atau tingkah laku yang baik.kata etiket ini asalnya dari
bahasa perancis dengan ejaan e-t-i-q-u-e-t-t-e.
Bermacam-macam tafsiran dapat diberikan terhadap
etiket ini seperti sopan santun,tata krama,tata pergaulan,perilaku dsbnya;
kesemuaanya itu dapat dimasukan dalam suatu kesimpulan: mendidik/menjadikan
manusia lebih baik lagi.
Etiket itu mempunyai arti yang penting sekali dalam
kehidupan manusia pada umumnya,sebagai salah satu pelengkap hubungan antara
manusia satu dengan yang lainnya atau masyarakat.kemanapun juga orang pergi ia
akan selalu berhadapan dengan apa yang dinamakan etiket,suatu yang harus
dilakukan oleh seseorang sebagai salah satu dari bagian masyarakat yang
beradab.Dengan etiket ini seolah-olah tiap orang diharuskan menjadi lebih
baik,lebih dewasa,lebih memahami kehidupan,lebih toleran terhadap sesama dan
lebih berpikir,karena memang demikian tuntutan jaman yang makin medern.
Kegunaan
Etiket
Hampir setiap orang mempunyai hasrat.suatu keinginan
didalam hati,yaitu ingin dihormati,ingin dikenal oleh orang-orang dan sedikit
banyak sebagi orang penting.Yang terakhir ini sangat dirasakan sekali dalam
pergaulan hidup.apabila dalam suatu pertemuan atau perayaan dianggap sebagai
orang kecil,tidak berani,betapa kita
akan merasakan sakit didalam hati.
Bagi wanita etiket itu mempunyai hubungan yang erat
sekali dengan kecantikan serta kepribadiannya.Seseorang wanita harus dapat
memegang teguh norma-norma kewanitaan yang berlaku buat lingkungannya dan
hampir dapat dikatakan sebagai prinsip dalam pergaulan,terlebih lagi kalau
mempunyai banyak pergaulan denan kaum pria.
Sebagai contoh: seorang wanita mempunyai kecantikan
menarik,pakaiannya bagus,dandannya serasi,tetapi kesemuanya dengan demikianpun
kita akan memperoleh ketenangan selama makan.
Berlakulah sesuai
dengan tempat atau peraturan-peraturan yang ada dan kalau anda tidak tahu sama
sekali,ada baiknya menanyakan dulu sebelum pada orang-orang yang tahu,agar tidak sampai membuat kecelakaan
yang tidak diinginkan karena soal tersebut.
ETIKA
Etika adalah suatu ajaran yang berbicara tentang baik dan buruknya yang menjadi ukuran baik buruknya atau dengan istilah lain ajaran tenatang kebaikan dan keburukan, yang menyangkut peri kehidupan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.
Dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani,ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan tentang azaz-azaz akhlak (moral). Dari pengertian kebahasaan ini terlihat bahwa etika berhubungan dengan upaya menentukan tingkah laku manusia.
Adapun arti etika dari segi istilah, telah dikemukakan para ahli dengan ungkapan yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangnya. Menurut para ulama’ etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat.
Sebagai cabang pemikiran filsafat, etika bisa dibedakan manjadi dua: obyektivisme dan subyektivisme.
1. Obyektivisme
Berpandangan bahwa nilai kebaikan suatu tindakan bersifat obyektif, terletak pada substansi tindakan itu sendiri. Faham ini melahirkan apa yang disebut faham rasionalisme dalam etika. Suatu tindakan disebut baik, kata faham ini, bukan karena kita senang melakukannya, atau karena sejalan dengan kehendak masyarakat, melainkan semata keputusan rasionalisme universal yang mendesak kita untuk berbuat begitu.
2. Subyektivisme
Berpandangan bahwa suatu tindakan disebut baik manakala sejalan dengan kehendak atau pertimbangan subyek tertentu. Subyek disini bisa saja berupa subyektifisme kolektif, yaitu masyarakat, atau bisa saja subyek Tuhan.
B. Etika Dibagi Atas Dua Macam
1. Etika deskriptif
Etika yang berbicara mengenai suatu fakta yaitu tentang nilai dan pola perilaku manusia terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam kehidupan masyarakat.
2. Etika Normatif
Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia tentang bagaimana harus bertindak sesuai norma yang berlaku. Mengenai norma norma yang menuntun tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari hari.
Etika dalam keseharian sering dipandang sama denga etiket, padahal sebenarnya etika dan etiket merupakan dua hal yang berbeda. Dimana etiket adalah suatu perbuatan yang harus dilakukan. Sementa etika sendiri menegaskan bahwa suatu perbuatan boleh atau tidak. Etiket juga terbatas pada pergaulan. Di sisi yang lain etika tidak bergantung pada hadir tidaknya orang lain. Etiket itu sendiri bernilairelative atau tidak sama antara satu orang dengan orang lain. Sementa itu etika bernilaiabsolute atau tidak tergantung dengan apapun. Etiket memandang manusia dipandang dari segi lahiriah. Sementara itu etika manusia secara utuh.
Dengan ciri-ciri yang demikian itu, maka etika lebih merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang dilakukan manusia untuk dikatakan baik atau buruk. Dengan kata lain etika adalah aturan atau pola tingkah laku yang dihasilkan oleh akal manusia.
C. Etika Memiliki Peranan Atau Fungsi Diantaranya Yaitu:
1. Dengan etika seseorang atau kelompok dapat menegemukakan penilaian tentang perilaku manusia
2. Menjadi alat kontrol atau menjadi rambu-rambu bagi seseorang atau kelompok dalam melakukan suatu tindakan atau aktivitasnya sebagai mahasiswa
3. Etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan moral yang kita hadapi sekarang.
4. Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi mahasiswa dalam menjalankan aktivitas kemahasiswaanya.
5. Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dan dengan etika kita bisa di cap sebagai orang baik di dalam masyarakat.
D. Etika Dalam Penerapan Kehidupan Sehari-hari
1. Etika bergaul dengan orang lain
a) Hormati perasaan orang lain, tidak mencoba menghina atau menilai mereka cacat.
b) Jaga dan perhatikanlah kondisi orang, kenalilah karakter dan akhlaq mereka, lalu pergaulilah mereka, masing-masing menurut apa yang sepantasnya.
c) Bermuka manis dan senyumlah bila anda bertemu orang lain. Berbicaralah kepada mereka sesuai dengan kemampuan akal mereka.
d) Berbaik sangkalah kepada orang lain dan jangan memata-matai mereka.
e) Mema`afkan kekeliruan mereka dan jangan mencari-cari kesalahankesalahannya, dan tahanlah rasa benci terhadap mereka.
2. Etika bertamu
a) Untuk orang yang mengundang:
- Jangan hanya mengundang orang-orang kaya untuk jamuan dengan mengabaikan orang-orang fakir.
- Jangan anda membebani tamu untuk membantumu, karena hal ini bertentangan dengan kewibawaan.
- Jangan kamu menampakkan kejemuan terhadap tamumu, tetapi tampakkanlah kegembiraan dengan kahadirannya, bermuka manis dan berbicara ramah.
- Hendaklah segera menghidangkan makanan untuk tamu, karena yang demikian itu berarti menghormatinya.
- Disunnatkan mengantar tamu hingga di luar pintu rumah. Ini menunjukkan penerimaan tamu yang baik dan penuh perhatian.
b) Bagi tamu:
- Hendaknya tidak membedakan antara undangan orang fakir dengan undangan orang yang kaya, karena tidak memenuhi undangan orang faqir itu merupakan pukulan (cambuk) terhadap perasaannya.
- Jangan tidak hadir sekalipun karena sedang berpuasa, tetapi hadirlah pada waktunya.
- Bertamu tidak boleh lebih dari tiga hari, kecuali kalau tuan rumah memaksa untuk tinggal lebih dari itu.
- Hendaknya pulang dengan hati lapang dan memaafkan kekurang apa saja yang terjadi pada tuan rumah.
3. Etika di jalan
a) Berjalan dengan sikap wajar dan tawadlu, tidak berlagak sombong di saat berjalan atau mengangkat kepala karena sombong atau mengalihkan wajah dari orang lain karena takabbur.
b) Memelihara pandangan mata, baik bagi laki-laki maupun perempuan.
c) Menyingkirkan gangguan dari jalan. Ini merupakan sedekah yang karenanya seseorang bisa masuk surga.
d) Menjawab salam orang yang dikenal ataupun yang tidak dikenal.
4. Etika makan dan minum
a) Berupaya untuk mencari makanan yang halal.
b) Hendaknya mencuci tangan sebelum makan jika tangan kamu kotor, dan begitu juga setelah makan untuk menghilangkan bekas makanan yang ada di tanganmu.
c) Hendaklah kamu puas dan rela dengan makanan dan minuman yang ada, dan jangan sekali-kali mencelanya.
d) Hendaknya jangan makan sambil bersandar atau dalam keadaan menyungkur.
e) Hendaknya memulai makanan dan minuman dengan membaca Bismillah dan diakhiri dengan Alhamdulillah.
f) Tidak berlebih-lebihan di dalam makan dan minum.
5. Etika berbicara
a) Hendaknya pembicaran selalu di dalam kebaikan..
b) Menghindari perdebatan dan saling membantah, sekali-pun kamu berada di fihak yang benar dan menjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda.
c) Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa.
d) Menghindari perkataan jorok (keji).
6. Etika bertetangga
a) Menghormati tetangga dan berprilaku baik terhadap mereka.
b) Bangunan yang kita bangun jangan mengganggu tetangga kita, tidak membuat mereka tertutup dari sinar mata hari atau udara, dan kita tidak boleh melampaui batasnya, apakah merusak atau mengubah miliknya, karena hal tersebut menyakiti perasaannya.
c) Jangan kikir untuk memberikan nasihat dan saran kepada mereka, dan seharusnya kita ajak mereka berbuat yang ma`ruf dan mencegah yang munkar dengan bijaksana (hikmah)dan nasihat baik tanpa maksud menjatuhkan atau menjelek-jelekkan mereka.
d) Hendaknya kita selalu memberikan makanan kepada tetangga kita.
7. Etika pergaulan suami istri
a) Merayu istri dan bercanda dengannya di saat santai berduaan.
b) Meletakkan tangan di kepala istri dan mendo`akannya.
c) Disunnahkan bagi kedua mempelai melakukan shalat dua raka`at bersama, karena hal tersebut dinukil dari kaum salaf.
d) Haram bagi suami-istri menyebarkan tentang rahasia hubungan keduanya.
e) Hendaknya masing-masing saling bergaul dengan baik, dan melaksanakan kewajiban masing-masing terhadap yang lain.
8. Etika menjenguk orang sakit
a) Untuk orang yang berkunjung (menjenguk):
- Hendaknya tidak lama di dalam berkunjung, dan mencari waktu yang tepat untuk berkunjung, dan hendaknya tidak menyusahkan si sakit, bahkan berupaya untuk menghibur dan membahagiakannya.
- Mendo`akan semoga cepat sembuh, dibelaskasihi Allah, selamat dan disehatkan.
- Mengingatkan si sakit untuk bersabar atas taqdir Allah SWT.
b) Untuk orang yang sakit:
- Hendaknya segera bertobat dan bersungguh-sungguh beramal shalih.
- Berbaik sangka kepada Allah, dan selalu mengingat bahwa ia sesungguhnya adalah makhluk yang lemah di antara makhluk Allah lainnya, dan bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak membutuhkan untuk menyiksanya dan tidak mem-butuhkan ketaatannya.
- Hendaknya cepat meminta kehalalan atas kezhaliman-kezhaliman yang dilakukan olehnya, dan segera mem-bayar/menunaikan hak-hak dan kewajiban kepada pemi-liknya, dan menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya
PERGAULAN
Etika adalah suatu ajaran yang berbicara tentang baik dan buruknya yang menjadi ukuran baik buruknya atau dengan istilah lain ajaran tenatang kebaikan dan keburukan, yang menyangkut peri kehidupan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.
Dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani,ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan tentang azaz-azaz akhlak (moral). Dari pengertian kebahasaan ini terlihat bahwa etika berhubungan dengan upaya menentukan tingkah laku manusia.
Adapun arti etika dari segi istilah, telah dikemukakan para ahli dengan ungkapan yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangnya. Menurut para ulama’ etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat.
Sebagai cabang pemikiran filsafat, etika bisa dibedakan manjadi dua: obyektivisme dan subyektivisme.
1. Obyektivisme
Berpandangan bahwa nilai kebaikan suatu tindakan bersifat obyektif, terletak pada substansi tindakan itu sendiri. Faham ini melahirkan apa yang disebut faham rasionalisme dalam etika. Suatu tindakan disebut baik, kata faham ini, bukan karena kita senang melakukannya, atau karena sejalan dengan kehendak masyarakat, melainkan semata keputusan rasionalisme universal yang mendesak kita untuk berbuat begitu.
2. Subyektivisme
Berpandangan bahwa suatu tindakan disebut baik manakala sejalan dengan kehendak atau pertimbangan subyek tertentu. Subyek disini bisa saja berupa subyektifisme kolektif, yaitu masyarakat, atau bisa saja subyek Tuhan.
B. Etika Dibagi Atas Dua Macam
1. Etika deskriptif
Etika yang berbicara mengenai suatu fakta yaitu tentang nilai dan pola perilaku manusia terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam kehidupan masyarakat.
2. Etika Normatif
Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia tentang bagaimana harus bertindak sesuai norma yang berlaku. Mengenai norma norma yang menuntun tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari hari.
Etika dalam keseharian sering dipandang sama denga etiket, padahal sebenarnya etika dan etiket merupakan dua hal yang berbeda. Dimana etiket adalah suatu perbuatan yang harus dilakukan. Sementa etika sendiri menegaskan bahwa suatu perbuatan boleh atau tidak. Etiket juga terbatas pada pergaulan. Di sisi yang lain etika tidak bergantung pada hadir tidaknya orang lain. Etiket itu sendiri bernilairelative atau tidak sama antara satu orang dengan orang lain. Sementa itu etika bernilaiabsolute atau tidak tergantung dengan apapun. Etiket memandang manusia dipandang dari segi lahiriah. Sementara itu etika manusia secara utuh.
Dengan ciri-ciri yang demikian itu, maka etika lebih merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang dilakukan manusia untuk dikatakan baik atau buruk. Dengan kata lain etika adalah aturan atau pola tingkah laku yang dihasilkan oleh akal manusia.
C. Etika Memiliki Peranan Atau Fungsi Diantaranya Yaitu:
1. Dengan etika seseorang atau kelompok dapat menegemukakan penilaian tentang perilaku manusia
2. Menjadi alat kontrol atau menjadi rambu-rambu bagi seseorang atau kelompok dalam melakukan suatu tindakan atau aktivitasnya sebagai mahasiswa
3. Etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan moral yang kita hadapi sekarang.
4. Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi mahasiswa dalam menjalankan aktivitas kemahasiswaanya.
5. Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dan dengan etika kita bisa di cap sebagai orang baik di dalam masyarakat.
D. Etika Dalam Penerapan Kehidupan Sehari-hari
1. Etika bergaul dengan orang lain
a) Hormati perasaan orang lain, tidak mencoba menghina atau menilai mereka cacat.
b) Jaga dan perhatikanlah kondisi orang, kenalilah karakter dan akhlaq mereka, lalu pergaulilah mereka, masing-masing menurut apa yang sepantasnya.
c) Bermuka manis dan senyumlah bila anda bertemu orang lain. Berbicaralah kepada mereka sesuai dengan kemampuan akal mereka.
d) Berbaik sangkalah kepada orang lain dan jangan memata-matai mereka.
e) Mema`afkan kekeliruan mereka dan jangan mencari-cari kesalahankesalahannya, dan tahanlah rasa benci terhadap mereka.
2. Etika bertamu
a) Untuk orang yang mengundang:
- Jangan hanya mengundang orang-orang kaya untuk jamuan dengan mengabaikan orang-orang fakir.
- Jangan anda membebani tamu untuk membantumu, karena hal ini bertentangan dengan kewibawaan.
- Jangan kamu menampakkan kejemuan terhadap tamumu, tetapi tampakkanlah kegembiraan dengan kahadirannya, bermuka manis dan berbicara ramah.
- Hendaklah segera menghidangkan makanan untuk tamu, karena yang demikian itu berarti menghormatinya.
- Disunnatkan mengantar tamu hingga di luar pintu rumah. Ini menunjukkan penerimaan tamu yang baik dan penuh perhatian.
b) Bagi tamu:
- Hendaknya tidak membedakan antara undangan orang fakir dengan undangan orang yang kaya, karena tidak memenuhi undangan orang faqir itu merupakan pukulan (cambuk) terhadap perasaannya.
- Jangan tidak hadir sekalipun karena sedang berpuasa, tetapi hadirlah pada waktunya.
- Bertamu tidak boleh lebih dari tiga hari, kecuali kalau tuan rumah memaksa untuk tinggal lebih dari itu.
- Hendaknya pulang dengan hati lapang dan memaafkan kekurang apa saja yang terjadi pada tuan rumah.
3. Etika di jalan
a) Berjalan dengan sikap wajar dan tawadlu, tidak berlagak sombong di saat berjalan atau mengangkat kepala karena sombong atau mengalihkan wajah dari orang lain karena takabbur.
b) Memelihara pandangan mata, baik bagi laki-laki maupun perempuan.
c) Menyingkirkan gangguan dari jalan. Ini merupakan sedekah yang karenanya seseorang bisa masuk surga.
d) Menjawab salam orang yang dikenal ataupun yang tidak dikenal.
4. Etika makan dan minum
a) Berupaya untuk mencari makanan yang halal.
b) Hendaknya mencuci tangan sebelum makan jika tangan kamu kotor, dan begitu juga setelah makan untuk menghilangkan bekas makanan yang ada di tanganmu.
c) Hendaklah kamu puas dan rela dengan makanan dan minuman yang ada, dan jangan sekali-kali mencelanya.
d) Hendaknya jangan makan sambil bersandar atau dalam keadaan menyungkur.
e) Hendaknya memulai makanan dan minuman dengan membaca Bismillah dan diakhiri dengan Alhamdulillah.
f) Tidak berlebih-lebihan di dalam makan dan minum.
5. Etika berbicara
a) Hendaknya pembicaran selalu di dalam kebaikan..
b) Menghindari perdebatan dan saling membantah, sekali-pun kamu berada di fihak yang benar dan menjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda.
c) Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa.
d) Menghindari perkataan jorok (keji).
6. Etika bertetangga
a) Menghormati tetangga dan berprilaku baik terhadap mereka.
b) Bangunan yang kita bangun jangan mengganggu tetangga kita, tidak membuat mereka tertutup dari sinar mata hari atau udara, dan kita tidak boleh melampaui batasnya, apakah merusak atau mengubah miliknya, karena hal tersebut menyakiti perasaannya.
c) Jangan kikir untuk memberikan nasihat dan saran kepada mereka, dan seharusnya kita ajak mereka berbuat yang ma`ruf dan mencegah yang munkar dengan bijaksana (hikmah)dan nasihat baik tanpa maksud menjatuhkan atau menjelek-jelekkan mereka.
d) Hendaknya kita selalu memberikan makanan kepada tetangga kita.
7. Etika pergaulan suami istri
a) Merayu istri dan bercanda dengannya di saat santai berduaan.
b) Meletakkan tangan di kepala istri dan mendo`akannya.
c) Disunnahkan bagi kedua mempelai melakukan shalat dua raka`at bersama, karena hal tersebut dinukil dari kaum salaf.
d) Haram bagi suami-istri menyebarkan tentang rahasia hubungan keduanya.
e) Hendaknya masing-masing saling bergaul dengan baik, dan melaksanakan kewajiban masing-masing terhadap yang lain.
8. Etika menjenguk orang sakit
a) Untuk orang yang berkunjung (menjenguk):
- Hendaknya tidak lama di dalam berkunjung, dan mencari waktu yang tepat untuk berkunjung, dan hendaknya tidak menyusahkan si sakit, bahkan berupaya untuk menghibur dan membahagiakannya.
- Mendo`akan semoga cepat sembuh, dibelaskasihi Allah, selamat dan disehatkan.
- Mengingatkan si sakit untuk bersabar atas taqdir Allah SWT.
b) Untuk orang yang sakit:
- Hendaknya segera bertobat dan bersungguh-sungguh beramal shalih.
- Berbaik sangka kepada Allah, dan selalu mengingat bahwa ia sesungguhnya adalah makhluk yang lemah di antara makhluk Allah lainnya, dan bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak membutuhkan untuk menyiksanya dan tidak mem-butuhkan ketaatannya.
- Hendaknya cepat meminta kehalalan atas kezhaliman-kezhaliman yang dilakukan olehnya, dan segera mem-bayar/menunaikan hak-hak dan kewajiban kepada pemi-liknya, dan menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya
PERGAULAN
Seseorang yang tidak mengetaui tata cara yang
baik didalam pergaulan dapat dimisalkan
sebagai seseorang pengendara mobil yang tidak mengerti tentang
peraturan-peraturan lalu lintas.kedduanya akan membuat kecelakaan.kecelakaan
dalam pergaulan tidak akan menyenangkan salah satu pihak dan akhirnya merugikan dirinya sendiri.
Sebagai seseorang yang berpikiran maju dan hidup
dijaman modern sekarang ini,sudah layaknya kita semua menghindarkan
kecelakaan-kecelakaan demikian.Ambillah contoh-contoh dari pengalaman
kecelakaan orang didalam pergaulan yang
tidak harus terjadi dan berjanjilah pada diri sendiri untuk tidak menirunya.
Ditinjau sepintas lalu soal pergaulan ini
kelihatanya mudah,itu dalam teori,prakteknya cukup sukar.Orang harus menghayati
dahulu makna pergaulan karena selama bergaul dengan orang lain,dahulu makna
pergaulan karena selama bergaul dengan orang lain.faktor emosi atau perasaan
tidak senang karena iri dan sebagainya selalu menyelinap didalamnya.kenyataan
tentang emosi (perasaan) individu ini sulit sekali ditanggulangi;
bermacam-macam sifat negatif karena pendidikan dirumahnya yang telah mengendap
lama akan selalu terbawa dalam pergaulan.
Setiap orang selalu cenderung untuk demikian dirinya atau yang bersangkutan
dengan kepentingannya.Tiap orang dapat menyebutnya dengan betul berapa jumlah
pakaian atau barang-barang yang dimilikinya,dapat mengatakan berapa banyak
kesukaan atau hobbynya,tetapi ia tak akan dapat mengatakan berapa orang yang
akan menjadi sahabatnya.Mungkin ia mempunyai juga sahabat karib,pergaulan yang
baik bukanlah sistim demikian,tetapi terbuka bagi siapa saja,tak peduli ia laki-laki ataupun
wanita.Bergaul dan bertukar pikiran dengan mereka akan membuat diri kita
maju,mungkin tidak sekarang diperoleh manfaatnya mempunyai teman banyak , tapi siapa tahu padaa suatu hari kita mendapatkan
kesukaran dan tak mau memperlukan uluran tangan dari orang lain.
Dalam pergaulan memang tak perlu kita selalu mempunyai keakraban yang sama dengan
teman-teman yang kita kenal,tiap keakraban yang ada cocok dan tidak,yang akrab
dan sudah tentu kita mempunyai alasannya sendiri.
Orang-orang yang bercita-cita luhur,tidak mungkin
hidup sendiri dan mengasingkan diri,melainkan membutuhkan pergaulan yang
luas.untuk itu diperlukan syarat-syarat yang antara lain jangan kaku dan jangan
canggung.
Sopan santun dan kebiasaan yang baik didalam
pergaulan itu bertujuan untik memupuk rasa saling menghormati,saling
menghargai,sehingga menambah senangnya pergaulan kita,menurut kenyataan
pendidikan yang tinggi,gelar-gelar kesarjanaan,sama sekali tidak menjamin
kesuksesan dan kebahagiaan hidup seseorang.
Semenjak dilaksanakan pembangunan nasional
kita,hubungan orang indonesia dengan orang asing semakin ramai dan meningkat.
Adanya etiket tidak sama disatu daerah kedaerah lain
walaupun daerah-daerah itu berada dalam satu negara.Apalagi etika antara bangsa
yang satu dengan yang lain,barangkali perbedaan inilah merupakan kesulitan yang
terbesar yang dihadapi.namun demikian disamping perbedaan yang
dimaksud,terdapat juga tata cara atau kebiasaan yang dapat diterima oleh berbagai bangsa dalam pergaulan
mereka.dari pergaulan antara bangsa inilah timbul kesepakatan mengenai tatacara
tertentu.
BAB
III
PENUTUP
A,
Kesimpulan
Memahami ETIKET serta
memahami pergaulan adalah suatu hal yang banyak memberikan manfaat.Cara hidup
pada waktu kini tengah mengarah pada hal-hal yang bersifat luas.Setiap saat
bisa saja berjumpa dengan orang yang belum dikenal dan mau tak mau harus
salinng mengenal.mungkin dari situ akan
timbul ilham untuk mengadakan suatu kerja sama yang akan bermanfaat baik moril
maupun materiil.
Dalam pergaulan
sehari-hari etika atau tata karma saangat diperlukan agar tidak menimbulkan
kesalahpahaman dalam bergaul dikehidupan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
dwijawiyata,sopan santun didalam
pergaulan.yogyakarta:kasinus
Fakhry, Majid, 1996.Etika Dalam Islam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Yaqub, Hamzah.1988. Etika Islam. Bandung : CV Diponegoro, artikel ini disadur dari persentasi pada mata kuliah akhlak tasawuf.
Handaya, Ben,1994.Etika Dan Pergaulan. Yogyakarta : Kanisius,
hutabarat,hermine,1989.etiket:pedoman praktis untuk membawa diri dalam pergaulan antar bangsa.BPK Gunung mulia