Rabu, 03 Desember 2014

Kisah Inspiratif



Di era tahun 1930-an, dikisahkan ada
seorang mahasiswa baru di fakultas
pertanian di sebuah perguruan tinggi
di Mesir. Ketika waktu sholat tiba,
diceritakan bahwa mahasiswa itu
mencari-cari tempat sholat. Setelah
mencari-cari dengan susah payah,
akhirnya ia tak mendapatkan apa yang
ia cari. Akhirnya ia bertanya kepada
mahasiswa-mahasiswa kampus. “Di
fakultas ini tidak ada mushola, yang
ada hanya ruangan kecil dibawah
lorong sana,” jawab salah satu
mahasiswa.
Si mahasiswa pun akhirnya berangkat
menuju lokasi yang dimaksud di
bawah lorong tersebut. Sambil
menggeleng-gelengkan kepala, seolah
tidak percaya atas apa yang ia lihat.
Sebuah kamar kecil, kumuh, jorok dan
tidak terawat, itulah yang ia dapatkan.
“Mereka yang ada di kampus ini,
sholat apa tidak y?” Tanya mahasiswa
ini dalam hatinya dengan terheran-
heran. Karena melihat tempat sholat
didepannya, tidak layak untuk disebut
sebagai mushola.
Iapun tidak pedulikan dengan
pertanyaan-pertanyaan hatinya
tersebut. Tanpa panjang kata, ia
segera masuk ke ruangan kecil lagi
kumuh tersebut. Ia dapatkan tikar
lama dan kotor. Ia juga melihat ada
satu orang yang sedang sholat.
Setelah selesai sholat, bertanyalah
mahasiswa ini kepada orang yang
sholat tadi, yang ternyata karyawan di
kampus. “Maaf pak, apa bapak sholat
di sini?”
"Iya, emang kenapa?” jawab karyawan
penuh yakin. "orang-orang yang di
atas itu, tidak ada yang sholat dan
tempat ini satu-satunya mushola yang
ada di kampus,” tambah karyawan
memberikan informasi kepada
mahasiswa baru tersebut.
Dengan penuh yakin dan semangat
yang tinggi, si mahasiswa berkata
kepada karyawan, “Kalau saya, saya
tidak akan sholat di bawah lorong ini.”
Bergegaslah ia keluar ke atas dan
mencari-cari lapangan yang layak
yang ada di kampus. Setelah
menemukan tempat yang layak, ia
melakukan hal-hal yang aneh,
menurut mahasiswa-mahasiswa
fakultas. Ia mengumandangkan adzan
dengan suara yang sangat keras dan
kencang.
Melihat apa yang dilakukan
oleh juniornya,
para mahasiswa itu terkejut dengan
kejadian yang mereka lihat. Sambil
mengejek dan mengolok-olok
mahasiswa baru, para senior dari
mahasiwa baru ini menuding-nuding
nya dan mengatakan, “Huuuuuu,
kampungan, ku"” Bahkan yang lebih
menyakitkan hati adalah kata-kata
mereka, “Gila kamu, ya….!”
Namun mahasiwa baru tetap bertahan
dan tak bergeming. Ia duduk sejenak
kemudian bangkit dan
mengumandangkan iqomat, “Allahu
Akbar Allahu Akbar…” dan tak satupun
yang ikut sholat bersamanya. Sehari
dua hari, mahasiswa ini selalu diledek
dan dicibiri oleh teman-teman
mahasiswa lainnya.
Akhirnya, ledekan dan cibiran para
mahasiswa itu menjadi pemandangan
setiap hari. Tak ada hari selain
menertawakan dan mengejek-ejek
mahasiswa baru itu. Setelah beberapa
hari, ada kejadian aneh. Karyawan
yang biasa sholat di tempat yang
kumuh dan jorok dibawah lorong itu,
akhirnya ikut sholat berjamaah
dengan mahasiswa. Hari berikutnya,
jamaah sholat bertambah menjadi
empat termasuk sang mahasiswa.
Tepat satu pekan, salah satu dosen
kampus akhirnya ikut sholat
berjamaah.
Berita tentang sholat berjamaah di
tempat terbuka itu, kini tersebar di
fakultas dan menjadi buah bibir para
mahasiswa. Dekan fakultas pun
akhirnya memanggil mahasiswa
tersebut. “Wahai anakku, apa yang
terjadi itu seharusnya tidak boleh
terjadi. Pemandangan yang tidak
wajar, sholat di lapangan terbuka.”
Tapi melihat kegigihan dari mahasiwa
baru ini, pihak dekan memberikan
aspirasinya dengan membangunkan
sebuah mushola baru.
“Yang bersih dan layak untuk sholat
berjamaah bagi siapa yang mau sholat
di dalamnya,” kata dekan penuh
ekspresi.
Dan akhirnya… Sebuah masjid
pertama telah dibangun di fakultas
perguruan tinggi di Mesir
Melihat kejadian itu, ternyata
mahasiswa-mahasiswa lain dari
fakultas-fakultas yang lain, ikut
cemburu. “Kenapa kok fakultas
pertanian saja, fakultas kita tidak
dibangun masji?” Teriak mereka
memprotes rektorat.
Dan akibat protes itu, semua fakultas
di perguruan tinggi itu dibangunkan
masjid.
Hingga hari ini, baik masih hidup atau
sudah wafat, amal mahasiswa ini
akan terus dikenang. Akibat kejadian
di fakultas pertanian itu, semua
kampus di Mesir dibangunkan masjid
yang mengumandangkan kebesaran
Allah ta’ala.
Allahu Akbar… Allahu Akbar…!!!
Lalu, tahukah Sobat, siapa gerangan
mahasiswa itu? Itulah Hasan Al-Banna
“Bertindaklah secara positif dan
katakan, bahwa Dengan Izin Allah
saya mampu untuk merubah.”

Semoga Bermanfaat!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar