Jumat, 30 Januari 2015

Cara Kerja Baterai

Baterai merupakan salah satu bagian penting di bidang elektronika praktis. Coba kalian amati mainan ataupun jam dinding yang ada di rumah kalian. Apakah menggunakan baterai? Kehidupan manusia sehari-hari kini tidak terlepas dari baterai.

Baterai sebagai sumber energi alat-alat elektronik seperti jam dinding, radio, laptop, senter dan alat-alat elektronik lainnya tentu sangat akrab ditelinga kita.

Sebagian besar peralatan elektronik di sekitar kita mengandalkan baterai sebagai sumber energi. Sebut saja misalnya, remote, MP3 Player, telepon selular, lampu senter, laptop, komputer, radio, mainan, dan sebagainya.



Baterai terdiri dari tiga komponen penting, yaitu :

1.Batang karbon sebagai anoda/kutub positif baterai.

2.Seng (Zn) sebagai katoda/kutub negatif baterai.

3.Pasta sebagai elektrolit/penghantar.

Baterai yang dapat ditemui di pasaran sangat beraneka ragam jenisnya dan terus mengalami perkembangan, baik dalam bentuk maupun fungsinya. Jenis baterai rumah tangga adalah jenis baterai yang banyak digunakan dalam hubungannya dengan produk elektronik.

Baterai rumah tangga ukurannya kecil dan mudah dibeli secara eceran. Baterai ini memiliki listrik 1,5 V dan sering digunakan untuk peralatan rumah tangga yang berukuran kecil.

Baterai dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu :

Baterai Primer yaitu baterai yang hanya dapat digunakan satu kali, dan tidak dapat diisi ulang. Atau bisa disebut juga baterai sekali pakai.

Baterai Sekunder yaitu baterai yang dapat digunakan berulang kali dengan mengisi kembali setelah energinya habis dipakai atau baterai isi ulang. Misalnya baterai yang terdapat pada telepon genggam.

Cara Baterai Bekerja:

Bagaimana sih cara kerja baterai itu? Pada dasarnya cara penggunaan baterai sangat sederhana.

Baterai merupakan alat yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia saat pengisian dan mengubah #energi kimia menjadi energi listrik saat digunakan. Baterai memiliki dua kutub yaitu kutub pertama yang bertanda positif (+) dan kutub kedua yang bertanda negatif (-).



Di dalam baterai ada beberapa sel listrik, dan sel listrik tersebut menjadi tempat menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia. Elektroda-elektroda yang tersimpan di dalam baterai ada yang negatif ada pula yang positif. Elektroda negatif disebut katoda, yang memiliki fungsi sebagai pemberi elektron. Sedangkan elektroda positif, disebut anoda yang berfungsi sebagai penerima elektron.

Ada aliran arus #listrik yang mengalir dari kutub positif (anoda) ke kutub negatif (katoda). Sedangkan elektron akan mengalir dari kutub negatif menuju kutub positif.

Di dalam baterai sendiri, terjadi sebuah reaksi kimia yang menghasilkan elektron. Kecepatan dari proses ini (elektron, sebagai hasil dari elektrokimia) mengontrol seberapa banyak elektron dapat mengalir diantara kedua kutub. Elektron mengalir dari baterai ke kabel dan tentunya bergerak dari kutun negatif ke lutub positif tempat dimana reaksi kimia tersebutr sedang berlangsung.

Dan inilah alasan mengapa baterai bisa bertahan selama satu tahun dan masih memiliki sedikit power, selama tidak terjadi reaksi kimia atau selama kita tidak menghubungkannya dengan kabel atau sejenis Load lain. Seketika kita menghubungkannya dengan kabel maka reaksi kimia pun dimulai.

Lalu bagaimana komponen-komponen tersebut bisa menghasilkan aliran listrik? Begini, anoda dan katoda terbuat dari bahan yang dapat bereaksi dengan bahan elektrolitnya. Saat anoda dan elektrolit bereaksi, terbentuklah satu senyawa baru yang menyisakan satu elektron. Sebaliknya, reaksi antara katoda dan elektrolit membutuhkan satu elektron.

Jadilah sisa elektron dari reaksi anoda dan elektrolit tadi dikirimkan ke katoda agar katoda dapat bereaksi dengan elektrolit. Perpindahan elektron inilah yang dapat menimbulkan aliran listrik dari sebuah baterai.

sumber: http://www.prinsipkerja.com/

Cara Kerja Robot Line Follower

Robot Line Follower adalah sebuah robot yang dapat mengikuti garis pada suatu bidang datar. Line follower atau yang biasa disingkat dengan LF merupakan sebuah dasar jika kita ingin melangkah ke tahap pembuatan robot yang lebih tinggi.



Robot Line Follower ada dua jenis yaitu robot line follower analog dan robot line follower digital, perbedaan yang terlihat jelas antara kedua jenis robot ini yaitu pada robot line follower (LF) analog tidak menggunakan program sedangkan robot LF digital dijalankan menggunakan program.

Disini saya akan menjelaskan secara singkat mengenai robot line follower analog. robot ini memiliki 4 komponen yaitu, sensor, komparator, power supply, serta driver motor.

Cara kerja robot line follower :
Sensor mengirimkan data jika photo dioda dalam sensor terkena cahaya, maka photo dioda akan bersifat sebagai sumber tegangan dan nilai resistansinya akan menjadi kecil, sehingga akan ada arus yang mengalir ke komparator dan berlogika 1. Selanjutnya pada komparator akan dibandingkan tegangan input (tegangan dari sensor) dengan tegangan referensi (tegangan dari variabel transistor). Apabila tegangan input lebih besar dari tegangan referensi maka tegangan outputnya akan sama dengan tegangan maks power supply (high/1), apabila tegangan input lebih kecil dari tegangan referensi maka tegangan outputnya akan sama dengan tegangan min power supply (low/0). Setelah itu, data akan dikirmkan ke driver motor yang berfungsi untuk menggerakkan motor kanan dan motor kiri.

Cara Kerja Touchscreen



Layar sentuh atau dalam Bahasa Inggris disebut dengan Touchscreen adalah sebuah perangkat input computer yang bekerja dengan adanya sentuhan tampilan layar menggunakan jari atau pena digital. User interface atau anatrmuka dari layar sentuh tesebut, dimana para pengguna mengoperasikan system computer dengan menyentuh gambar atau tulisan di layar itu sendiri, merupakan sebuah cara yang paling  mudah untuk mengoperasikan computer dan kini semakin banyak digunakan dalam berbagai macam media informasi dan aplikasi.

Layar sentuh atau touchscreen banyak digunakan dalam industry manufaktur yang membutuhkan tingkat akurasi, sensitivitas terhadap sentuhan, dan durabilitas yang sangat tinggi pula. Namun perangkat layar sentuh semakin lama semakin dapat ditemukan pada perangkat-perangkat teknologi konsumen yang diproduksi secara masal, seperti pada laptop, pemutar music (contoh : iPod Touch), dan handphone (contoh : iPhone). Hal ini disebabkan karena pembuatan layar sentuh atau touchscreen ini dibuat dalam berbagai ukuran tampilan yang sangat memudahkan pengguna untuk menggunakannya.

Jenis Touchscreen

1. Resistive Screen


System resistif layarnya dilapisi oleh lapisan tipis berwarna metalik yang bersifat konduktif dan resistif terhadap sinyal listrik. Maksud dari lapisan yang bersifat konduktif adalah lapisan yang bersifat mudah menghantarkan sinyal listrik, sedangkan lapisan resistif merupakan lapisan yang menahan arus listrik.

Ciri-ciri touchscreen ini adalah

Mempunyai tingkat kejernihan gambar hanya sekitar 75%, sehingga monitor akan tampak kurang jernih.
Rentan dengan sentuhan benda yang tajam.
Tidak terpengaruh dengan debu atau air, namun akan menerima respon dari sehala sentuhan yang mengenainya, baik menggunakan jari tangan atau stylus.

2.Capacitive overlay


Pada setiap sudut layar terdapat ic yang berfungsi untuk mengukur kapasitansi. Sentuhan yang diberikan oleh jari atau alat penghantar lainnya yang merupakan konduktor layar yang menyebabkan gangguan pada kondisi elektrostatis. Gangguan tersebut akan menyebabkan perubahan kapasitansi yang akan diukur ole hic dan kemudian digunakan untuk mendeteksi lokasi sentuhan tersebut.

Ciri-ciri :

Baru dapat bekerja jika ada sentuhan yang ditujukannya dan berasal dari benda yang bersifat konduktif seperti jari
Kejernihan layar hingga 90%
Harus bekerja dengan sentuhan jari, dan tidak dapat bekerja dengan benda lain seperti stylus
Surface acoustic wave
Bekerja dengan mengirimkan gelombang akustik melalui panel kaca yang dilengkapi dengan beberapa transuder dan reflector. Ketika sentuhan jari bersentuhan dengan gelombang akustik, gerakan gelombang akan mengalami perubahan. Perubahan inilah yang kemudian digunakan sebagai pendeteksi lokasi sentuhan.

Ciri-ciri :

Tidak menggunakan bahan pelapis metalik, namun memakai sebuah lapisan kaca. Sehingga tampilan dari layarnya akan meneruskan cahaya hingga 90%, sehingga bisa dikatakan mempunyai hasil yang lebih jernih dan terang
Tidak adanya lapisan sensor, yang berakibat kuat dan tahan lama karena tidak aka nada lapisan yang bisa rusak waktu disentuh, ketika terkena minyak, air, debu, dan lainnya.
Cara Kerja

Touchscreen memeliki tiga buah komponen utama dalam kegunaanny, yaitu Touch Sensor, Controller, dan Software Driver.

Touch Sensor
Komponen ini berada pada bagian luar tampilan sebagai lapisan penerima input dari user atau sentuhan. Bagian yang disentuh tersebut akan menimbulkan aliran listrik.

Controller
Bagian ini berfungsi untuk memproses serta merubah voltase sinyal yang diterima dari inputan Touch Sensor yang berupa arus listrik serta akan diteruskan ke prosesor atau perangkat lain.

Software Driver
Bagian ini berfungsi sebagai penerjemah proses di atas yang akan memungkinkan proses di atas sudah bekerja dengan baik dan menampilkannya ke interface melalui system operasi.

Keuntungan dan Kerugian Penggunaannya

Pfauth dan Priest (1981) menyebutkan terdapat beberapa keuntungan dan kerugian yang diperoleh dari penggunaannya Touchscreen, diantaranya :

Keuntungan :

Terdapat control dan interaksi langsung anatara indera penglihatan dan indera peraba masukkan dan keluaran yang dihasilkan terdapat pada satu lokasi yang sama
Adanya kemampuan untuk memasukkan dan mengawasi data secara tepat
Tidak dibutuhkan waktu terlalu banyak untuk memahami penggunaannya
Tidak dibutuhkannya daya ingat penggunanya.
Kerugian :

Besarnya biaya pengembangan system layar sentuh sebagai teknologi yang belum lama digunakan dalam barang-barang yang diproduksi secara masal
Membutuhkan tambahan waktu dalam memproses programnya
Kurang fleksibel untuk beberapa jenis masukan tertentu
Kesalahan pada gambar yang ditampilkan akan menimbulkan kesalahan pengoperasiannya
Jari tangan sering kali menutupi tampilan visual layar





Berbagai Penyakit Akibat Lingkungan Tidak Sehat

Di dalam kehidupan manusia tidak pernah lepas dari lingkungan dan kebiasaannya. kebiasaan yang kurang baik akan berdampak pada lingkungan dan manusia. beberapa bibit penyakit yang sering menyerang manusia adalah bakteri , virus dan parasit. kebiasaan membudayakan hidup sehat sangat penting untuk menjaga diri kita sendiri agar terhindar dari berbagai penyakit baik ringan maupun berat. maka dari itu biasakan budaya hidup sehat dalam keluarga, lingkungan dan masyarakat.



beberapa jenis penyakit menular adalah sebagai berikut :

1. Penyakit tifus abdominalis
penyebab penyakit ini adalah bakteri salmonella tyrhi/paratyphi, yang diserang dinding-dingding usus halus, masa tunasnya a10-14 hari. penularannya melalui makanan dan minuman.
tanda-tanda :
– lesu
– suhu badan tinggi terus menerus
– kepala sakit
– lidah kotor dan bergetar
– kadang mual dan muntah
– kadang mengigau
penyegahannya :
– imunisasi vaksin tipus/paratipus
– vaksinasi chotypa
– menjaga kebersihan makanan dan minuman
– air minum harus dimasak dulu
pengobatan :
bawa ke rumah sakit dan makanannya yang halus dan lembut

2. Penyakit Cholera
penyebab :
– vibrio cholera
– vibrio eltor
gejalanya :
– perut sakit
– buang air seperti tajin lebih dari 20 kali sehari
– terjadi dehidrasi
– mata cekung
– bila sudah parah sukar kencing, kejang, badan dingin, kesadaran menurun
penularannya :
– lewat kotoran, muntahan, makanan, minuman dan barang yang pernah di pakai menderita
pengobatannya :
– segera dibawa e puskesmas atau dokter
pencegahannya :
– bila penderita segera lapor e puskesmas, karena penyakit ini termasuk dalam undang-undang karantina
– lakukan vaksinasi kolera secara masal
– makan dan minuman jangan sampai dihinggapi lalat
– buang kotoran dalam kakus jangan sembarangan

3. penyakit tuberkulosis (TB)
 macamnya ada TB paru, TB kulit dan Tb tulang, Tb paru merupakan penyakit kronis (berlangsung lama), Penyebab penyakit ini adalah basil TB dan yang menemukannya adaah Robet koen dari jerman
tanda-tanda penyakit TB :
a. batuk lebih dari 4 minggu meski sudah di obati
b. batuk menahun dan berlendir, terutama bangun tidur
c. panas tingan pada sore hari, berkeringat pada malam hari
d. berat badan makin menurun
e. rasa nyeri pada dada atau punggung saat batuk
penularannya :
dengan perambatan udara ketika batuk, meludah, bersin, ketika menghirup udara
pencegahannya :
a. pemberian vaksin TB yaitu BCG ( bacillus Colimate Guarine) yang ditemukan oleh Colmate dan Guirine
b. menjauhi penderita TB
c. keseimbangan antara tidur dan kegiatan
d. pergantian udara yang teratur
pengobatannya dengan steeptomycin atau PAS ( para aminaslycyl acid)

4. Penyakit malaria
penyakit malaria disebabkan bibit penyakit yang disebut plasmodium, plasmodium adalah bibit penyakit yang merusak sel darah merah manusia. hewan pembawa penyakit malaria adalah nyamu anopheles
gejala penyakit malaria adalah :
a. demam dan menggigil
b. badan pucat dan kepala pusing
c. badan lemah dan mulut terasa pahit
cara penularan malaria
a. melalui gigitan nyamuk anopheles (nyamuk malaria)
b. melalui transfuse darah yang mengandung bibit penyakit malaria
c. ditularkan oleh ibu yang menderita malaria kepada anaknya
d. bibit penyakit ini hidup didalam tubuh nyamuk terutama di dalam kelenjar air liur dan juga di dalam tubuh manusia
cara pencegahan malaria
a. membersihkan lingkungan
b. tidak menciptakan genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk
c. menghadapi gigitan nyamuk

referensi: http://www.volimaniak.com/2014/05/

Pertumbuhan Penduduk Dan Tingkat Pendidikan Di Indonesia

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.

Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia Per Tahun

Kepala BKKBN pusat Dr Sugiri Syarief menegaskan, pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahunnya mencapai empat hingga lima juta jiwa atau sebesar penduduk Singapura.Penduduk Indonesia kini mencapai 220 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan 2,32% selama kurun waktu 1971-1980, kata kepala BKKBN Sugiri Syarief dalam sambutan tertulis dibacakan Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan BKKBN Pusat Dra Halimah di Denpasar, Selasa.

Pada pembukaan Rapat Kerja Keluarga Berencana Daerah (Rakerda) BKKBN Propinsi Bali tahun 2008, ia menyatakan, dengan program KB pertumbuhan sebesar 2,32% itu kini dapat ditekan menjadi 1,3%. Meskipun dengan program KB, jumlah penduduk Indonesia yang begitu besar, namun pertumbuhannya pun tergolong cukup besar, sekaligus berpengaruh terhadap struktur penduduk di Tanah Air. “Struktur penduduk Indonesia terbesar pada usia produktif, jika mampu mengelolanya dengan baik akan menjadikan kondisi ke arah yang baik, sebaliknya kalau gagal menanganinya menjadi pintu bencana,” ujar Sugiri Syarief dalam acara yang dihadiri Wakil Gubernur Bali IGN Kusuma Kelakan. Ia menilai, selain pertumbuhan penduduk Indonesia yang sangat pesat, dari segi kualitas masih rendah, jauh tertinggal dibanding negara-negara di kawasan ASEAN. Bahkan dengan Vietnam yang usia kemerdekaannya jauh lebih muda dibanding dengan Indonesia, namun negara itu indeks pembangunan manusianya masih lebih baik. Indeks pembangunan manusia Indonesia menempati posisi bawah, yakni urutan 108 dari 177 negara. Hal itu disebabkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia cukup tinggi, di samping indikator pendidikan masih rendah.

Perkembangan Jumlah Penduduk Indonesia dalam Kaitannya dengan Perkembangan Penduduk Dunia

Jumlah penduduk pada suatu negara selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian dan migrasi atau perpindahan penduduk. Perubahan keadaan penduduk tersebut dinamakan dinamika penduduk. Dinamika atau perubahan penduduk cenderung kepada pertumbuhan. Pertumbuhan penduduk ialah perkembangan jumlah penduduk suatu daerah atau negara. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survei penduduk. Jumlah penduduk Indonesia sejak sensus pertama sampai dengan sensus terakhir jumlahnya terus bertambah. Sensus pertama dilaksanakan pada tahun 1930 oleh pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan sensus yang pernah dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990 dan yang terakhir 2000. Sensus di Indonesia dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan waktu pelaksanaan sensus di Indonesia diadakan sepuluh tahun sekali.

Perbandingan jumlah, kepadatan dan laju pertumbuhan penduduk Indonesia dengan beberapa negara lain :

a. Indonesia dengan Negara ASEAN

Jumlah penduduk : Indonesia menempati urutan pertama dalam kelompok negara ASEAN
Kepadatan penduduk : Indonesia berada pada urutan ke-5, yaitu 114 jiwa per km2, Singapura memiliki kepadatan penduduk paling tinggi dan Brunei Darussalam memiliki kepadatan penduduk terendah
Pada tahun 2005, laju perumbuhan penduduk Indonesia menempati urutan ke-6 (1,45% per tahun), setelah Laos (2,3% per tahun) Filipina (2,0% per tahun) Malaysia (1,80% per tahun), Brunei Darussalam (1,9% per tahun), Kamboja (1,8% per tahun) serta Singapura dan Thailand (0,8% per tahun)
b. Indonesia dengan Negara-negara di Dunia

Jumlah penduduk Indonesia berada pada urutan ke-4 (215,27 ju ta jiwa), setelah Cina (1,306 milyar jiwa), India (1,068 milyar jiwa) dan Amerika Serkat (295 juta jiwa) pada tahun 2005.
Negara terpadat penduduknya adalah Macao (22.260 jiwa per km2), setelah itu Monako(16.135 jiwa per km2) dan Singapura (7.461 jiwa per km2). Indonesia memiliki kepadatan penduduk jauh di bawah ketiga negara tersebut, yaitu sebesar 341 jiwa per km
Tingkat Pendidikan di Indonesia

Tingkat pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang dikembangkan (UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab I, Pasal I ayat 8).

Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Jenjang pendidikan formal terdiri atas jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Sebagai persiapan untuk memasuki pendidikan dasar diselenggarakan kelompok belajar yang disebut pendidikan prasekolah. Pendidikan prasekolah belum termasuk jenjang pendidikan formal, tetapi baru merupakan kelompok sepermainan yang menjembatani anak antara kehidupannya dalam keluarga dengan sekolah.

Tingkat Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar diselenggarakan untuk memberikan bekal dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat berupa pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan menengah. Oleh karena itu pendidikan dasar menyediakan kesempatan bagi seluruh warga negara untuk memperoleh pendidikan yang bersifat dasar yang berbentuk Sekolah Dasar (SD) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau bentuk lain yang sederajat. UU RI No. 20 Tahun 2003 menyatakan dasar dan wajib belajar pada Pasal 6 Ayat 1 bahwa, “Setiap warga negara yang berusia 7 sampai dengan 15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.

Tingkat Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah yang lamanya tiga tahun sesudah pendidikan dasar, di selenggarakan di SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) atau satuan pendidikan yang sederajat. Pendidikan menengah dalam hubungan ke bawah berfungsi sebagai lanjutan dan perluasan pendidikan dasar, dalam hubungan ke atas mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan tinggi ataupun memasuki lapangan kerja.

Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum, pendidikan menengah kejuruan, dan pendidikan menengah luar biasa, pendidikan menengah kedinasan dan pendidikan menengah keagamaan (UU No. 20 Tahun 2003 Bab VI Pasal 18 Ayat 1-3)

Tingkat Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah, yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.

Untuk dapat mencapai tujuan tersebut lembaga pendidikan tinggi melaksanakan misi “Tridharma” pendidikan tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam ruang lingkup tanah air Indonesia sebagai kesatuan wilayah pendidikan nasional.

Pendidikan tinggi juga berfungsi sebagai jembatan antara pengembangan bangsa dan kebudayaan nasional dengan perkembangan internasional. Untuk itu dengan tujuan kepentingan nasional, pendidikan tinggi secara terbuka dan selektif mengikuti perkembangan kebudayaan yang terjadi di luar Indonesia untuk di ambil manfaatnya bagi pengembangan bangsa dan kebudayaan nasional. Untuk dapat mencapai dan kebebasan akademik, melaksanakan misinya, pada lembaga pendidikan tinggi berlaku kebebasan mimbar akademik serta otonomi keilmuan dan otonomi dalam pengolaan lembaganya.

Satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi di sebut perguruan tinggi yang dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, dan universitas.

Akademi merupakan perguruan tinggi yang menyelenggaran pendidikan terapan dalam suatu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian tertentu.

Politeknik merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan terapan dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus.

Sekolah tinggi ialah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam satu disiplin ilmu atau bidang tertentu.

Institut ialah perguruan tinggi terdiri atas sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sekelompok disiplin ilmu yang sejenis.

Universitas ialah perguruan tinggi yang terdiri atas sejumlah fakultas yang menyelenggarakan  pendidikan akademik dan/atau profesional dalan sejumlah disiplin ilmu tertentu.

Pendidikan yang bersifat akademik dan pendidikan profesional memusatkan perhatian terutama pada usaha penerusan, pelestarian, dan pengembangan peradaban, ilmu, dan teknologi, sedangkan pendidikan yang bersifat profesional memusatkan perhatian pada usaha peradaban serta penerapan ilmu dan teknologi. Dalam rangka pengembangan diri, bangsa, dan negara.

Output pendidikan tinggi diharapkan dapat mengisi kebutuhan yang beraneka ragam dalam masyarakat. Dari segi peserta didik kenyataan menunjukkan bahwa minat dan bakat mereka beraneka ragam. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka perguruan tinggi di susun dalam multistrata. Suatu perguruan tinggi dapat menyelenggarakan gerakan satu strata atau lebih. Strata dimaksud terdiri dari S0 (non strata) atau program diploma, lama belajarnya 2 tahun (D2) atau tiga tahun (D3), juga program nongelar. S1 (program strata satu), lama belajarnya empat tahun, dengan gelar sarjana, S2 (Program strata dua) atau program pasca sarjana, lama belajarnya dua tahun sesudah S1, dengan gelar magister, S3 (program strata tiga atau program doctor), lama belajarnya tiga tahun sesudah S2, dengan gelar doktor.

Program diploma atau program nongelar memberi tekanan pada aspek praktis profesional sedangkan program gelar memberi tekanan pada aspek ataupun aspek akademik profesional.

Disamping program diploma dan program sarjana, pendidikan tinggi (dalam hal ini LPTK atau Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) dapat juga menyelenggarakan program Akta mengajar yaitu Akta III, Akta IV, dan Akta V. Program ini diadakan untuk melayani kebutuhan akan tenaga mengajar di satu sisi dan pada sisi yang lain untuk melindungi profesi guru (tenaga kependidikan). Dengan ini dimaksudkan bahwa seorang hanya dianggap sah memiliki  kewenangan mengajar jika memiliki sertifikat atau akta mengajar, Program Akta Mengajar merupakan program paket kependidikan sebesar 20 SKS atau untuk lama studi satu semester (6 bulan) bagi masing-masing jenjang Akta.

referensi: https://clemensbudip.wordpress.com/

Senin, 19 Januari 2015

Dampak limbah industri bagi lingkungan

Limbah adalah sisa buangan hasil dari suatu kegiatan produksi. Yang dimaksud produksi bisa dalam skala domestik atau rumah tangga atau produksi dalam skala yang lebih besar. Dari pengertian limbah ini, maka limbah industri adalah sisa buangan yang dihasilkan dari proses produksi pada suatu industri. Tentu saja karena sifatnya industri, maka jumlahnya lebih besar daripada limbah skala domestik atau rumah tangga. Diperlukan penanganan yang serius untuk limbah industri karena dampaknya pada lingkungan lebih besar daripada limbah domestik. Ada dua macam limbah industri, yakni limbah dalam bentuk cair dan juga limbah dalam bentuk padat yang biasa disebut sampah. Kedua jenis limbah industri ini tentu saja tidak sedikit yang mengandung bahan berbahaya dan beracun.



Dampak limbah industri kepada lingkungan

Jika dilihat ukuran dan materinya, dampak limbah industri lebih berbahaya dibanding limbah domestik. Akan tetapi jika limbah domestik menjadi massal karena jumlahnya juga bisa berbahaya. Limbah industri lebih berbahaya dikarenakan secara kuantitas memang besar dan terus menerus dihasilkan dengan kandungan zat yang sama. Dapat kita ilustrasikan bahwa sebuah pabrik menghasilkan suatu produk A1 secara terus menerus, bahkan 24 jam, maka selamanya kandungan limbahnya akan sama. Jika tidak dikelola dengan baik, maka lingkungan akan menanggungnya secara terus menerus. Oleh karena itulah maka limbah industri lebih berbahaya.

Dampak limbah dari industri pangan

Industri pangan adalah suatu usaha yang sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari dan juga termasuk dalam salah satu penghasil limbah industri. Beberapa industri pangan yang menghasilkan pencemaran lingkungan antaranya adalah industri tempe tahu, pengolahan hasil laut dan tepung tapioka. Limbah ini dapat dihasilkan ketika proses pencucian atau pengolahan. Limbah industri yang dihasilkan oleh kegiatan industri pangan dapat berupa sejenis garam, mineral, karbohidrat, lemak dan protein. Jika pengolahan limbah ini tidak benar, maka dapat menyebabkan pencemaran berat terhadap air dan udara. Hal yang paling terasa dari pencemaran ini adalah umumnya bau yang menyengat dan menusuk hidung. Hal yang ada bisa lebih berbahaya lagi jika industri pangan tersebut menggunakan bantuan zat kimia yang menghasilkan limbah berupa alkohol, insektisida dan energi panas. Jika tidak diolah dan langsung dibuang ke sungai maka dapat mengganggu ekosistem air. Ikan dan bioat lainnya dapat mati.

Dampak limbah dari industri sandang

Limbah dari industri sandang ini tidak kalah serius ancamannya bagi lingkungan daripada industri pangan. Seperti misalnya dalam kegiatan penyamakan kulit, batik printing dan bahan sandang lainnya tidak dapat dihindari proses pencelupan yang menggunakan zat kimia. Terlebi lagi dalam proses tersebut membutuhkan air dalam jumlah besar hingga sisa buangannya pun banyak sekali. Dalam limbah bekas celupan dan pencucian bahan-bahan sandang mengandung zat kimia berbahaya seperti zat pewarna, minyak, serta zat-zat lain yang membutuhkan oksigen besar. Hal in sangat berbahaya dan beracun. Jika tidak dikelola dengan benar, bahkan langsung saja dibuang ke sungai maka yang terjadi adalah pencemaran lingkungan berat yang mengancam kesehatan manusia secara keseluruhan.

Dampak limbah dari industri kimia

Industri kimia dan bahan bangunan dapat menjadi ancaman serius bagi keberlangsungsan makhluk hidup, entah itu dalam skala besar atau skala kecil. Sebagai contoh, untuk memproduksi alkohol, dibutuhkan air dalam jumlah yang cukup besar. Sama seperti yang terjadi dalam industri sandang, limbah dari produksi alkohol jelas berupa limbah cair dalam jumlah besar. Dalam limbah cair ini pasti terkandung senyawa organik, anorganik dan mikroorganisme serta bahan berbahaya lainnya. Ketika proses produksi selesai, pencucian peralatan dapat membuang hasil CaSO4 yang dilepaskan ke aliran air. Dalam proses produksi, limbah ini secara tidak langsung atau langsung dapat mengancam kelangsungna makhluk hidup. Keracunan adalah salah satunya, seperti keracunan CO dalam jumlah besar dapat berujung kepada kematian. Sementara keracunan air raksa, asbes, timbal, arsen dan lain sebagainya dampaknya akan terasa dalam jangka panjang setelah menumpuk dalam tubuh.

Dampak limbah dari industri logam, elektronika dan pelumas

Dampak limbah industri ini juga sama bahayanya dengan yang lain. Misalnya dalam proses produksi baja yang menggunakan berbagai macam mesin dan cor menghasilkan limbah berupa asap, gas dan debu. Partikel yang ada dalam asap dan debu tersebut mengandung logam berat, dimana jika terhirup terus menerus dalam jangka waktu yang panjang akan menimbulkan ancaman kesehatan bagi makhluk hidup.Industri logam juga penyumbang polusi suara berupa kebisingan yang dalam jarak tertentu dapat melebihi batas toleransi yang diterima pendengaran manusia. Baik industri logam atau industri elektronika menghasilkan gas buang yang dapat mencemari udara, salah satunya adalah karbon monoksida atau CO. Seperti yang disebutkan diatas, dalam kadar tertentu, gas ini berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Selain CO, ada juga gas belerang yang dihasilkan dari industri baja dan elektronika dapat mengganggu ekosistem lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.

dampak limbah industri bagi sungai

Jenis-jenis limbah industri

Jika kita berbicara mengenai limbah industri dilihat dari karakternya, maka limbah industri dapat dikategorikan dalam beberapa jenis limbah, yakni padat, cair dan gas. Ada juga limbah dalam bentuk partikel. Hasil buangan buangan berupa gas dan partikel adalah bagian yang paling dominan dalam pencemaran udara di sekitar industri. Menurut hasil penelitian, lebih dari 90% dari pencemaran udara adalah sumbangan limbah industri dalam bentuk gas, baik itu karbon monoksida, hidrokarbon, nitrogen oksida, sulfur oksida dan beberapa jenis partikel lain. Parameter penting di dalam ekosistem air adalah jumlah oksigen terlarut di dalamnya. Jika kadar oksigen terlarut dalam air menurun dalam jumlah dan kualitasnya, maka akan terjadi ancaman tehadap makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Hal ini dapat terjadi jika ada pencemaran pada air yang diakibatkan limbah dalam bentuk cair.

Limbah industri dalam skala apapun adalah ancaman bagi keberlangsungan makhluk hidup dan ekosistem dimana makhluk itu tinggal. Sehingga penanganan limbah industri tidak boleh dianggap sepele jika tidak menghendaki kerugian yang lebih besar terjadi. Kesadaran tentang bahaya limbah industri ini harus dimiliki oleh siapapun, baik pemilik modal yang mendirikan industri, birokrasi yang memberikan ijin dan juga masyarakat di manapun mereka berada. Hal ini untuk menumbuhkan sinergi yang baik untuk mencari solusi bagaimana industri tidak terhambat pertumbuhannya, namun juga tidak mencemari lingkungan.

Referensi: http://ridwanaz.com/umum/biologi/mengenal-limbah-industri-dan-berbagai-dampak-bagi-kehidupan-manusia/

Tercemarnya sungai-sungai di Karawang akibat ulah industri nakal





KARAWANG — Hampir sebagian besar sungai yang ada di Kabupaten Karawang, sudah tercemar limbah industri. Bahkan, kondisi yang paling parah, terjadi di sepanjang Sungai Cilamaya.. Akibat dari pencemaran ini, sekitar 930 hektare tambak tak bisa lagi dimanfaatkan oleh pemiliknya. Pasalnya, air yang biasa mengairi tambak itu warnanya telah berubah menjadi merah dan mengeluarkan bau yang menyengat. Kabid Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Karawang, Unang Saefudin, mengatakan, jumlah perusahaan yang membuang limbah cairnya ke sungai, sebanyak 61 perusahaan. Perusahaan tersebut, membuangnya ke Sungai Cilamaya, Cikarang Gelam, Cibeet dan Sungai Induk Tarum Barat. Sedangkan pencemaran yang terjadi di Sungai Cilamaya, saat ini kondisinya sudah sangat parah. Tapi, setelah diselidiki oleh instansinya, ternyata yang membuang limbah cair ke sungai tersebut, perusahaannya berada di Purwakarta dan Subang. ”Kami memiliki data, lima perusahaan yang mencemari Sungai Cilamaya adalah, PT Abata (Karawang), PT Sanfu dan PT BMP (Purwakarta), dan PT ABB serta PT Gede Karang (Subang),” ujarnya, kepada Republika, Ahad (23/8). Diakuinya, pihaknya belum menindak perusahaan yang telah membuang limbahnya ke sungai. Pasalnya, pihaknya belum mendapatkan bukti yang akurat untuk menjerat perusahaan ‘nakal’ tersebut. Karena, saat mengambil air baku Sungai Cilamaya yang lokasinya dekat dengan PT Abata, tak ditemukan indikasi adanya pencemaran. Pencemaran itu terlihat, ketika petugas mengambil air dari hulu sungai tersebut. ”Setelah diambil, airnya terindikasi tercemar. Tapi, perusahaan yang mencemarinya berada di kabupaten lain yang bukan wewenang kami,” katanya beralasan. Disebutkan Unang, untuk mengatasi masalah pencemaran ini, pihaknya tak bisa berjalan sendiri. Pasalnya, sebelum memasuki Karawang, air yang mengalir dari hulu sudah tercemar. Untuk itu, supaya tak menyalahi kewenangan, seharusnya BPLH Jabar dan instansi yang mempunyai kewenangan mengenai sungai, secepatnya turun tangan. Apalagi, petugas yang ada di BPLH Karawang saat ini sangat minim, yakni hanya 39 personil. Petugas yang khusus berada di pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup, kata Unang, hanya enam personel. Itupun yang efektif menjalankan tugasnya hanya tiga orang. Tak hanya itu, kata Unang, pihaknya juga terbentur masalah anggaran yang kecil. ”Dalam setahun anggaran yang kita peroleh hanya Rp 25 sampai Rp 30 juta,” tuturnya. Sementara itu, Kepala UPTD Dinas Perikanan dan Kelautan Cilamaya Kab Karawang, Nurjaman, sejak tahun 2003 yang lalu, Sungai Cilamaya yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat tercemar limbah pabrik. Bahkan, dampak dari pencemaran itu seluas 930 hektare tambak yang ada di Kec Cilamaya Wetan, tak bisa digunakan oleh masyarakat. ”Bila tambak tersebut dimanfaatkan untuk budidaya udang, maka udangnya langsung stres dan mati. Sedangkan bila ditanami ikan, hailnya sulit berkembang. Jadi, para pemilik tambak ini terus merugi,” tuturnya. Meskipun tingkat pencemaran ini sudah diatas ambang layak, kata Nurjaman, instansi terkait belum ada yang turun ke lapangan. Sehingga, kinerja petugas dari instansi terkait terkesan tidak optimal. Padahal, kasus pencemaran ini sepenuhnya ditangani oleh BPLH. ”Kalau kami turut campur, nanti menyalahi aturan. Namun, yang jelas akibat pencemaran ini budidaya tambak menjadi terpuruk,” kata Nurjaman. Tak hanya limbah cair, limbah batu bara (B3) disinyalir telah mencemari DAS Tarum Barat.. Sekertaris Koalisi Pemantau Limbah Bahan Beracun Berbahaya Indonesia (KPLB3I), Antonius Naibaho, menyebutkan kondisi pencemaran di sepanjang saluran induk Tarum Barat dinilai parah. Hal itu, terlihat dari pembuangan limbah batu bara baik berupa di titik penampungan maupun titik-titik lain di bantaran saluran induk Tarum Barat. ”Kandungan zat kimianya bisa dengan cepat menyerap tanah dan air. Itu pun bisa dengan mudah mencemari warga yang tinggal di sekitar bantaran yang memanfaatkan air tersebut,” kata Antonius. Lebih jauh Antonius menjelaskan, bahwa pemerintah daerah baik tingkat kabupaten/kota maupun propinsi memiliki tanggung jawab pengawasan dalam pengelolaan lingkungan. Khusus soal limbah B3, lanjut Antonius, pemerintah seharusnya mengarahkan sumber penghasil limbah membuang limbah B3 seperti batu bara ke tempat pembuangan sekaligus pengolahannya yaitu Perusahaan Pengolah Limbah Indonesia (PPLI). Pasalnya, perusahaan yang terletak di Jakarta itu, dibiayai oleh tiga negara untuk mengolah limbah B3 di Pulau Jawa. ‘Jika ada yang dibuang sembarangan seperti di Karawang, berarti Pemkab Karawang dan Pemprov Jawa Barat lalai mengawasinya,” ujar Antonius. Selain itu, kata Antonius, pemerintah juga bertanggung jawab atas pemakaian lahan tata air. Ia menyebutkan bahwa dalam aturan tentang daerah aliran sungai (DAS), tidak boleh terdapat hunian dalam radius 300 meter, apalagi pabrik. Pada kenyataannya, disepanjang DAS Tarum Barat ini, ada pabrik penampungan dan pengolahan limbah B3. Menurut Antonius, untuk masalah saluran induk Tarum Barat, seharusnya mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat seperti Dirjen Pengairan, Bappenas, dan Kementrian Lingkungan Hidup. Pasalnya 80 persen air dari Tarum Barat itu dikonsumsi warga Bekasi dan Jakarta. Selain itu, air harus dipelihara dan dilindungi dari sumber pencemar seperti limbah dan solid waste (sampah). Di tingkat daerah, pemimpin daerah mesti berkomitmen memperjuangkan lingkungan karena masyarakat berhak sehat.

Menurut pendapat saya seharusnya pemerintah membuat suatu undang-undang yang mewajibkan bagi setiap industri untuk mengolah limbah dari proses produksinya, dan bagi industri yang melanggar undang-undang tersebut hendaknya diberikan suatu sanksi yang tegas dan berat. kalo bisa diberikan denda yang jumlahnya melebihi dari jumlah apabila membuat alat pengolahan limbah itu sendiri, sehingga tidak ada pilihan lain dari para pelaku industri untuk mengolah limbahnya.

referensi: http://hendy13014.blog.teknikindustri.ft.mercubuana.ac.id/?p=58